GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Berikut ini akan kamu jelaskan beberapa gempa bumi yang sempat terjadi di daerah Sulawesi.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Berikut ini akan kamu jelaskan beberapa gempa bumi yang sempat terjadi di daerah Sulawesi.
Gempa bumi Sulawesi 2006 adalah
gempa yang berkekuatan 6,3 pada skala richter yang mengguncang Kota Palu dan
sekitarnya. Lokasi pusat gempa terletak di darat pada koordinat 1°25' LS dan
119°79' BT atau sekitar 40 km barat daya kota Palu dengan kedalaman 10 km.
Wilayah Palu memang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi khususnya karena adanya sistem sesar aktif Palu Koro dengan mekanisme gerak mendatar/geser. Kedudukan bidang sesar adalah N329E/86 dengan kedudukan slip -3 derajat. Kekuatan gempa adalah 6,3 Skala Richter pada kedalaman 10 km.
Wilayah Palu memang merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan gempa bumi khususnya karena adanya sistem sesar aktif Palu Koro dengan mekanisme gerak mendatar/geser. Kedudukan bidang sesar adalah N329E/86 dengan kedudukan slip -3 derajat. Kekuatan gempa adalah 6,3 Skala Richter pada kedalaman 10 km.
Kemudian pada tanggal 4 Februari
2006 pukul 11:40 waktu setempat, terjadi gempa tektonik berkekuatan 5,1 pada
Skala Richter yang mengguncang Kota Palu serta sebagian wilayah Kabupaten
Donggala dan Poso, Sabtu pagi.
Sementara pusat gempa berada di koordinat 1°77' Lintang Selatan dan 120°10' Bujur Timur dengan kedalaman 30 kilometer di bawah permukaan tanah, atau sekitar 100 kilometer Selatan-Tenggara Palu.
Sementara pusat gempa berada di koordinat 1°77' Lintang Selatan dan 120°10' Bujur Timur dengan kedalaman 30 kilometer di bawah permukaan tanah, atau sekitar 100 kilometer Selatan-Tenggara Palu.
Gempa bumi Sulawesi 2008 terjadi
pada 16 November 2008 menghantam Sulawesi, Indonesia, pada pukul 17:02:31 UTC.
Kekuatan gempa berada pada posisi 7.3 Mw, yang diikuti dengan tujuh
gempa susulan dengan kekuatan gempa lebih dari 5,0 Mw. Peringatan
tsunami sempat dikeluarkan, tetapi kemudian dinyatakan tidak terjadi tsunami.
Empat orang dinyatakan tewas dan 59 orang lainnya mengalami luka-luka.
Gempa bumi Sulawesi Juli 2006
terhadu dengan kekuatan magnitudo 6.1 gempa bumi ini terjadi di Sulawesi
wilayah Indonesia. Gempa bumi ini terjadi pada 23 Juli 2006 pada pukul 08:22
UTC (16:22 waktu lokal). Seismolog menyatakan episentrum berada pada 0.415°LS 123.177°BT,
dan hiposentrum pada kedalaman 86.2 km. Gempa ini terjadi pada
1575 km barat laut Darwin, Australia dan 1935 km timur laut Jakarta,
ibukota Indonesia. Gempa ini dirasakan hampir merata di Sulawesi, tapi tidak
ada laporan kerusakan dan korban luka akibat gempa.
Ratusan orang dilaporakan melarikan diri ke daerah yang lebih tinggi di kota pesisir pantai Luwuk setelah terjadi gempa, karena takut terjadi tsunami.
Ratusan orang dilaporakan melarikan diri ke daerah yang lebih tinggi di kota pesisir pantai Luwuk setelah terjadi gempa, karena takut terjadi tsunami.
Banjir
Sebuah banjir
adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai
perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.
Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya
pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti
sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari
batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air
terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman,
namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang
dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi
di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan
sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun
di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat
banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang
lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan
memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat
perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa
nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik. Berikut ini beberapa bencana banjir yang terjadi di Sulawesi.
Ribuan rumah di Kota Gorontalo,
Provinsi Gorontalo, terendam air setinggi satu meter. Banjir juga melanda
Manado (Sulut), Toli-toli, dan Poso (Sulawesi Tengah). Di Mamuju (Sulbar),
longsor mengakibatkan seorang tewas dan empat luka-luka. Data dari Posko
Penanggulangan Bencana Kota Gorontalo, sampai Minggu (23/5), menunjukkan,
sedikitnya 2.147 rumah terendam. Akibatnya sekitar 9.055 jiwa warga menjadi korban
banjir. Dari jumlah itu, yang sudah mengungsi mencapai 118 kepala keluarga (KK)
atau 436 jiwa di 15 titik lokasi pengungsian. Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga
Kerja Kota Gorontalo, Laida Ali, Minggu (23/5) mengatakan, curah hujan yang
tinggi menyebabkan air sungai meluap. Puncaknya Sabtu sore, hujan deras turun
dalam tempo lama. Akibatnya, banjir di beberapa wilayah yang umumnya berdekatan
dengan sungai. Sedikitnya 13 wilayah terendam banjir.
Ke-13 wilayah itu ialah Kelurahan
Biawao, Limba B, Ipilo, Moodu, Buliide, Dembe Jaya, Heledulaa Utara, Wongkaditi
Timur, Bugis, Tenda, Dembe II, Donggala, serta Limba U II. Kelurahan itu
tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kota Selatan, Kota Timur, Kota
Barat, dan Kota Utara. Banjir di kota itu disebabkan meluapnya air Sungai
Bulango. Selain bagian kota, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Gorontalo
dan Kabupaten Bone Bolango. Seperti yang terjadi di Kecamatan Batudaa, Tibawa,
dan Bongomeme, serta merendam ratusan hektare sawah.
Tanah
Longsor
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam.
Berikut ini adalah faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
1. erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki
lereng-lereng bertambah curam
2. lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
4. gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
5. getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
6. berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
1. erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki
lereng-lereng bertambah curam
2. lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
4. gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
5. getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
6. berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Salah satu dari bencana tanah
longsor di Sulawesi yakni berikut. Selasa, 24 April 2012, Tanah longsor
menimbun badan jalan sekitar 30 meter terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi
Barat. Dalam peristiwa tersebut, 1 orang tewas tertimbun dan sejumlah lainnya
terluka.
Kasatlantas Polres Majene, AKP Saharuddin mengatakan, peristiwa terjadi Senin petang, sekitar pukul 18:30 Wita. Lokasinya di Desa Onang Kecamatan Tubo, yang merupakan jalan poros provinsi menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Kasatlantas Polres Majene, AKP Saharuddin mengatakan, peristiwa terjadi Senin petang, sekitar pukul 18:30 Wita. Lokasinya di Desa Onang Kecamatan Tubo, yang merupakan jalan poros provinsi menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Salah satu solusi untuk tanah longsor adalah dengan Kawat Bronjong Penahan Longsor. Dengan perkuatan struktur yang ramah lingkungan, cara ini dianggap cara yang paling efektif. Selain itu juga Harga Kawat Bronjong relatif murah.
BalasHapus