Senin, 13 Agustus 2012

I.N.V.U

Luamaaaa banget nggak posting # hbs bngung mw mosting p... :p
Nah, nah, berhubung lagi nganggur, q mw coba mosting lagi ttng novel :DD #PLAK deh....
Judul novel ke-2 q (yg entah terbit p gak) "I.N.V.U" (I envy you).

Genre : Romance, Friendship,Slice of life, idol :D

Ceritanya diambil di Amrik, tokoh utamanya cowok, Kim Tae Kyo. Dya tuh orangnya carefree n masa bodo' sama diri sendiri, suka maksain diri tapi tetep ceria seolah g d pa-pa. Di sini Tae-Kyo terjebak cinta segitiga dengan temen-temen masa kecilnya Lydia & Ryuu. Dya ngerti bngt perasaannya g bakal berbalas but Lydia & Ryuu nggak pernah sekalipun yang namanya pacaran, beban mereka cuman satu 'Tae-Kyo'. Mereka cemas hubunga ber-3 mereka bakal hancur kalau keduanya pacaran, gara-gara itulah perasaan Tae-Kyo amburadul, pertama dia sadar Lydia nggak akan pernah ngelirik dia, kedua dya merasa sebagai pengganggu di sana. Udah sakit hati ditambah beban nggak enak hati, gimana nggak mau hancur coba ? Biarpun gitu Tae-Kyo tetep bertahan n diem-diem ngasih doronga buat Lydia & Ryuu meski dia tahu makin lama dia ngasih dorongan makin sakit hatinya T,T.
Nah, di saat kritis itulah muncul si cewek apel #apaan lagi tuh. Dee, cewek berambut merah (coklat kemerahan maksudnya) putri dari pemilik toko baju JUNK yang sedang masa-masa populernya dan juga merupakan baju yang tengah di trend-kan oleh Tae-Kyo & Lydia yg kerjaannya tuh model (Ryuu fotografer mereka). Dee cewek yang di mata orang-orang nggak menarik dan jarang ngomong ini di luar dugaan rada-rada kuper jadi biarpun pengen ngomong dya nggak ngerti mau ngomongin apa =,=. Pertama kalinya dia ngomong santai pas lagi bareng Tae-Kyo yg pas ntu nggak sengaja basahin baju-baju di toko ayahnya. Dibilang santai sih lebih ke dingin dan cuek sih... Melalui berbagai macam kejadian mereka jadi akrab dan di saat yg bersamaan pula Lydia & Ryuu mulai pacaran. #Lg males jelasin panjang lebar :pp.
Nah,  setelah melalui masa-masa damai dan tenang, mendadak Lydia & Ryuu disibukkan oleh pekerjaan, sibuk, sibuk, sibuk terus sampai pada akhirnya mereka bertemu lg saat pemotretan namun pada saat itu entah mereka nggak bisa lagi seperti dulu, Lydia lebih fokus ke kamera/pekerjaan dibandingkan kepada Ryuu. Setelah memulai konflik, keduanya putus #geleng-geleng dah....
Serasa mendapat kesempatan Tae-Kyo serasa melambung tapi dia ngerti kalau itu nggak bener. Dee yang melihat perubahan singkat Tae-Kyo mulai pasrah dan perlahan merasakan gimana sakitnya orang yg kita sukai menyukai orang lain seperti yg biasa dirasain Tae-Kyo. Menyadari kalau pikirannya itu nggak beres, Tae-Kyo memutuskan untuk memberi dorongan lagi seperti dulu tapi kali ini berbeda, baik Lydia maupun Ryuu sama-sama pasrah, pengen balik tapi keduanya susah buat fokus kepada pasangannya. Tae-Kyo yg ketularan frustasi langsung memberi peringatan "Kalau dalam 3 hari kalian nggak rujuk aku rebut Lydia !". Ryuu yg sama sekali nggak sadar perasaan Tae-Kyo langsung kaget bukan main, inilah kesalahan terbesar Tae-Kyo, bukannya membantu mereka rujuk malah membuat Ryuu merasa tidak enak kepada Tae-Kyo dan mengingat dirinya sebagai best friend Tae-Kyo dia jadi ngerti betapa nggak bergunanya dia sebagai best friend. 3 hari lewat sudah dan Ryuu tetap bimbang, sesuai perkataannya Tae-Kyo memberanikan diri untuk menembak Lydia. Antara bingung dan sakit hati, Lydia akhirnya menerima dan mulailah mereka berpacaran. #Nggak rela... :-/
Dee sakit hati bukan main, bagai mengulan perasaan Tae-Kyo, dirinya serasa hancur, tidak berdaya, tapi ia harus tetap kuat. Tae-Kyo merasa ini nggak beres, bukannya senang dia malah makin sakit hati mengetahui kalau Lydia masih menyukai Ryuu. Tidak makan waktu sampai seminggu Tae-Kyo langsung membuat siasat. Ia menerima pekerjaan untuk pemotretan di Indonesia, kampung halaman ibunya dan otomatis meninggalkan Lydia di Amrik. Dia membuat janji kencan bohongan di Taman Ria dan diam-diam juga menghubungi Ryuu dengan alasan jalan-jalan biasa di Taman Ria. Dengan ini hilang sudah beban dalam dirinya meski masih tersisa rasa sakit hati. Dee yang belum tahu tentang hal ini masih tetap berperan sebagai sahabat karib Tae-Kyo. Selama beberapa hari Tae-Kyo entah mengapa merasa sakit hati mengingat Dee beranggapan kalau dirinya sangat mencintai Lydia #emang bener sih... Dia juga merasa cemburu setiap kali ia mendengar kalau Dee sedang melayani tamu cowok di tokonya, saat itulah Tae-Kyo sadar akan perasaannya yg sebenernya tapi memutuskan untuk memilih waktu yg tepat yakni sepulang dari Indonesia. #Akhirnya....
Di luar dugaan pekerjaannya cepat selesai dan membuat kejutan untuk Dee. Ia menemukan Dee ada di antara kerumunan orang yang hendak menyebrang, langkahnya bekerja lebih cepat dari otaknya, buru-buru ia mencegat Dee di tempat itu. Dee yang merasakan adanya deja vu langsung menoleh ke belakang dan mendapati Tae-Kyo berlari ke arahnya, senyum lebar yang jarang-jarang itu muncul di wajahnya. Namun naas, air hujan yang turun saat itu membuat salah satu mobil kehilangan keseimbangan gara-gara jalan yang licin dan tepat menabrak Dee yang saat itu berdiri seorang diri di tengah jalan. Payung Dee terhempas ke arah Tae-Kyo yang saat itu hanya bisa berdiri kaku, senyumnya berubah jadi syok. Sekali lagi langkahnya bergerak lebih cepat daripada otaknya, langsung saja ia meraih tubuh yang tergeletak di tengah genangan air itu dan menjeritkan nama si pemilik tubuh. #T,T sad lagi...
Setahun sudah Dee terbaring koma di rumah sakit. Tae-Kyo hanya bisa pasrah mengingat dokter menyimpulkan kalau Dee tidak akan pernah bangun, luka di kepalanya cukup parah, Dee bisa bertahan selama setahun saja sudah keajaiban. Entah apa yang mendorong Tae-Kyo untuk menggoreskan pisau buah ke pembuluh tangannya tapi untunglah berhasil dicegah oleh Ryuu. Kini giliran Lydia & Ryuu yang terus memberi dorongan kepada Tae-Kyo. Tae-Kyo yang memang sudah benar-benar merasa hancur itu hanya bisa pasrah. 24 Desember, hari natal tahun itu sangat istimewa, orang-orang menyebutnya 'White Christmast'. Tae-Kyo menggenggam tangan Dee yang selalu dingin seolah yang ada di hadapannya ini adalah mayat. Mengingat ia menganggap Dee dulu adalah 'Mayat hidup' karena wajahnya yang selalu pucat membuatnya bernostalgia ke masa lalu. Sesaat ia merasakan tangan Dee bergerak, dilanjut kelopak matanya. Tae-Kyo hanya diam di tempat, matanya membelalak lebar, belum sempat ia berkata-kata, Dee mendahului dengan mengatakan "Selamat datang..." dengan suara yang nyaris seperti bisikan. Tae-Kyo sulit untuk mengatur pikirannya tapi satu yang terlintas di kepalanya, balasan dari kata 'Selamat datang' kan... "Aku pulang".

Yay ! Kira-kira gitu deh... bukan sad ending tapi happy end #meski tengahnya sad juga sih
Moga-moga novel kali ini nggak aneh #baru kali ini bikin cerita romance soalnya...
Feel free to coment :DD

Dimohon untuk tidak di-copast :-)
Thankx...